Untuk memantau kemajuan migrasi data antar shard di MongoDB, Anda dapat menggunakan berbagai perintah dan alat. Berikut beberapa metodenya:
1. Gunakan Perintah `sh.status()`:
- Perintah ini menampilkan status cluster shard saat ini, termasuk konfigurasi shard dan distribusi potongan. Ini dapat membantu Anda melacak kemajuan migrasi dengan memeriksa rentang potongan dan distribusi[1].
2. Pantau Penyeimbang:
- Penyeimbang bertanggung jawab untuk memigrasikan potongan antar pecahan secara otomatis. Anda dapat memantau kemajuannya dengan memeriksa log penyeimbang atau menggunakan perintah `sh.status()` untuk melihat status penyeimbang saat ini[2][3].
3. Gunakan Perintah `moveChunk`:
- Saat memigrasikan potongan secara manual, Anda dapat menggunakan perintah `moveChunk` untuk melacak kemajuannya. Perintah ini memungkinkan Anda untuk memindahkan potongan dari satu pecahan ke pecahan lainnya dan dapat digunakan untuk memantau proses migrasi[1][4].
4. Periksa Metadata Klaster:
- Setelah migrasi, Anda dapat memeriksa metadata cluster untuk memastikan bahwa potongan telah berhasil dipindahkan dan diperbarui. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode `db.collection.getShardDistribution()`[2][3].
5. Gunakan Alat Pemantauan Bawaan MongoDB:
- MongoDB menyediakan alat bawaan untuk memantau dan mengelola cluster yang dipecah. Alat-alat ini dapat membantu Anda melacak kemajuan migrasi dan mengidentifikasi masalah apa pun yang mungkin timbul selama proses tersebut[1][4].
Dengan menggunakan metode ini, Anda dapat secara efektif memantau kemajuan migrasi data antar shard di MongoDB.
Kutipan:[1] https://www.squash.io/tutorial-on-database-sharding-in-mongodb/
[2] https://www.mongodb.com/docs/v3.0/core/sharding-chunk-migration/
[3] https://www.mongodb.com/docs/v2.6/core/sharding-chunk-migration/
[4] https://www.mongodb.com/docs/manual/tutorial/migrate-chunks-in-sharded-cluster/
[5] https://www.mongodb.com/docs/manual/core/sharding-balancer-administration/