AngularJS dan React keduanya merupakan kerangka kerja JavaScript yang digunakan untuk membangun aplikasi web. Berikut beberapa perbedaan utama di antara keduanya saat digunakan dengan WordPress:
1. Jenis dan Tujuan
- AngularJS: AngularJS adalah kerangka kerja lengkap yang menyediakan alat seperti pengikatan data dua arah dan injeksi ketergantungan, sehingga cocok untuk aplikasi kompleks. Ini sering digunakan untuk membangun aplikasi satu halaman dan sangat berguna untuk proyek yang memerlukan arsitektur dan skalabilitas yang kuat [3] [5].- React: React adalah pustaka ringan yang berfokus pada lapisan tampilan, menawarkan pengikatan data satu arah dan DOM virtual. Ini ideal untuk membangun komponen UI yang dapat digunakan kembali dan sering digunakan untuk aplikasi web yang kompleks dan interaktif[3][5].
2. Kurva dan Kompleksitas Pembelajaran
- AngularJS: AngularJS memiliki kurva pembelajaran yang lebih curam karena arsitekturnya yang kompleks dan kebutuhan untuk memahami konsep seperti pengikatan data dua arah dan injeksi ketergantungan. Ini lebih cocok untuk pengembang dengan pengalaman JavaScript yang luas[3].- React: React umumnya dianggap lebih mudah dipelajari, terutama bagi pengembang yang sudah familiar dengan JavaScript. Arsitektur berbasis komponen dan DOM virtualnya membuatnya lebih mudah diakses oleh pengembang dengan berbagai tingkat pengalaman[3][4].
3. Integrasi dengan WordPress
- AngularJS: AngularJS dapat diintegrasikan dengan WordPress menggunakan plugin seperti AngularJS untuk WordPress, yang menjembatani kedua teknologi tersebut. Integrasi ini memungkinkan penggunaan komponen AngularJS dalam tema dan plugin WordPress[5].- React: React juga dapat diintegrasikan dengan WordPress menggunakan plugin seperti React untuk WordPress, yang menyediakan jembatan serupa. Integrasi ini memungkinkan penggunaan komponen React dalam tema dan plugin WordPress, menawarkan fleksibilitas dan opsi penyesuaian yang lebih besar[5].
4. Kinerja dan Skalabilitas
- AngularJS: AngularJS dikenal dengan arsitektur dan skalabilitasnya yang kuat, sehingga cocok untuk aplikasi besar dan kompleks. Namun, ini bisa memakan banyak sumber daya dan mungkin memerlukan lebih banyak sumber daya server dibandingkan dengan React[3].- React: React dirancang untuk kinerja dan skalabilitas, menawarkan rendering sisi klien yang efisien dan DOM virtual. Hal ini membuatnya sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan rendering cepat dan penanganan data dalam jumlah besar [3].
5. Pasar Kerja dan Permintaan
- AngularJS: Meskipun masih diminati, AngularJS tidak digunakan secara luas seperti React, dan popularitasnya menurun dalam beberapa tahun terakhir. Namun, keterampilan ini tetap merupakan keterampilan yang berharga untuk dimiliki, terutama bagi pengembang yang mengerjakan proyek lama[4].- React: React sangat diminati dan digunakan secara luas di industri. Popularitasnya terus meningkat, dan dianggap sebagai keterampilan yang berharga bagi pengembang web[4].
Singkatnya, AngularJS adalah kerangka kerja yang lebih komprehensif yang cocok untuk aplikasi yang kompleks, sedangkan React adalah perpustakaan ringan yang ideal untuk membangun komponen UI yang dapat digunakan kembali. Keduanya dapat diintegrasikan dengan WordPress, namun React secara umum lebih populer dan diminati di pasar kerja.
Kutipan:[1] https://graffersid.com/wordpress-vs-react/
[2] https://ultahost.com/blog/angular-vs-react/
[3] https://kinsta.com/blog/angular-vs-react/
[4] https://www.reddit.com/r/makemychoice/comments/13vrydv/what_to_learn_wordpress_vs_angular_react/
[5] https://stackoverflow.com/questions/60166903/reactjs-and-angularjs-taking-too-much-time-as-compared-with-default-wordpress