Claude 3.5 Sonnet menunjukkan kecerdasan emosional canggih, membedakannya dari model AI lainnya, menjadikannya alat komunikasi yang lebih efektif dan penuh kasih [1]. Claude 3.5 Sonnet dapat mendeteksi berbagai emosi dalam input pengguna, termasuk isyarat halus yang menunjukkan perasaan seperti frustrasi, kegembiraan, kesedihan, atau kegembiraan [1]. Ini dicapai melalui algoritma pemrosesan bahasa alami yang canggih yang menganalisis nada, konteks, dan pilihan kata dari pesan pengguna [1]. Setelah emosi terdeteksi, model ini dapat menghasilkan respons empati yang mengakui dan mengatasi perasaan pengguna, membuat interaksi lebih mendukung dan berbelas kasih, terutama dalam konteks sensitif seperti dukungan kesehatan mental atau layanan pelanggan [1]. AI juga dapat menyesuaikan responsnya untuk membantu mengatur emosi pengguna; Misalnya, jika mendeteksi bahwa pengguna merasa cemas, itu dapat memberikan pesan yang menenangkan dan meyakinkan [1].
Sebagai perbandingan, ChatGPT-4 memiliki analisis sentimen yang baik [2]. Sementara Claude 3.5 Sonnet terlibat dalam dengan keputusan sulit, ChatGPT-4 cenderung menawarkan respons rasional yang lebih mudah dan rasional yang tidak selalu menangkap kompleksitas yang terlibat dalam masalah etika tertentu [4].
Kutipan:
[1] https://claude3.uk/5-claude-3-5-sonnet-features-that-will-blow-your-mind/
[2] https://www.chatgptguide.ai/2024/07/11/honest-review-claude-onnet-3-5-vs-catgpt-4-4o/
[3] https://claude3.pro/claude-3-5-sonnet-performance-metrics/
[4] https://www.ondox.ai/anthropic-claude-3-5-vs-openai-catgpt-which-ai-performs-better/
[5] https://latenode.com/blog/claude-3-5-sonnet-the-next-generation-of-ai-from-anthropic
[6] https://beebom.com/claude-3-5-sonnet-vs-catgpt-4o-vs-gemini-1-5-pro/
[7] https://www.anthropic.com/news/claude-3-5-sonnet
[8] https://www.vellum.ai/blog/claude-3-5-sonnet-vs-gpt4o
[9] https://www.theneurondaily.com/p/claude-35-sonnet-vs-catgpt4o