Beberapa jenis hambatan tertentu dapat secara signifikan mengurangi efektivitas repeater 5g. Hambatan -hambatan ini terutama berasal dari bahan fisik dan kondisi lingkungan yang mengganggu penyebaran sinyal 5G.
Hambatan Fisik
1. Objek Logam: Logam adalah bahan paling efektif dalam memblokir dan menyerap sinyal elektromagnetik, termasuk yang digunakan oleh jaringan 5G. Barang -barang seperti pintu logam, furnitur, dan dinding dapat sangat mengurangi kekuatan sinyal, sehingga sulit bagi pengulang untuk berfungsi secara efektif [2].
2. Struktur Beton: Dinding dan lantai beton menimbulkan tantangan yang signifikan untuk penetrasi sinyal karena ketebalan dan kepadatannya. Ini sangat bermasalah di lingkungan perkotaan di mana bangunan dibangun dengan bahan berat, yang mengarah pada berkurangnya ketersediaan sinyal bahkan dengan bantuan repeater [2] [4].
3. Permukaan Reflektif: Bahan seperti kaca berwarna dan cermin dapat mencerminkan sinyal daripada memungkinkannya untuk melewatinya. Low-E Glass, yang berisi film logam yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi energi, secara khusus dapat menghambat perambatan sinyal, memperumit kemampuan repeater untuk memperluas cakupan secara efektif [2].
4. Air: Sejumlah besar air dapat menyerap dan membiaskan sinyal, transmisi lebih rumit. Ini termasuk tidak hanya fitur air besar tetapi juga keberadaan orang (karena manusia sebagian besar terdiri dari air), yang dapat memengaruhi kekuatan sinyal di lingkungan yang ramai [2].
Faktor Lingkungan
1. Masalah lini-sight: Sinyal 5G, terutama dalam spektrum MMWave, membutuhkan garis pandang yang jelas antara pemancar dan penerima untuk kinerja yang optimal. Hambatan yang mengganggu garis pandang ini dapat menyebabkan pengurangan kualitas dan kekuatan sinyal yang signifikan [1] [3].
2. Gangguan Elektromagnetik: Perangkat dan peralatan elektronik lainnya dapat menciptakan gangguan elektromagnetik yang mengganggu sinyal 5G. Gangguan ini dapat berasal dari barang -barang rumah tangga biasa seperti gelombang mikro atau lemari es, yang mengandung komponen logam yang dapat memengaruhi kejelasan sinyal [2].
3. Kepadatan perkotaan: Di daerah berpenduduk padat, banyaknya hambatan fisik yang dikombinasikan dengan permintaan tinggi untuk layanan dapat membanjiri repeater, yang mengarah pada kinerja yang terdegradasi. Kebutuhan akan kepadatan jaringan sangat penting, karena hanya menambahkan lebih banyak pengulang mungkin tidak cukup jika mereka masih terhambat oleh bangunan atau struktur lain [4] [7].
Singkatnya, efektivitas pengulang 5g secara signifikan dipengaruhi oleh berbagai hambatan fisik seperti benda logam dan struktur beton, serta faktor lingkungan seperti obstruksi garis-pengamatan dan gangguan elektromagnetik. Mengatasi tantangan ini sangat penting untuk mengoptimalkan kinerja jaringan 5G di berbagai pengaturan.
Kutipan:
[1] https://www.microwaveJournal.com/articles/38666-optimizing-active-repeater-architectures-for-distributed-5g-networks
[2] https://www.signalboosters.com/blog/materials-that-block-wifi-signals/
[3.
[4] https://www.techtarget.com/searchnetworking/tip/top-5g-limitations-for-businsess-include-lack-of-range-devices
[5] https://movandi.com/gsma-whitepaper-highlights-mart-repeaters-as-critical-to-5g-mmwave-deployment-best-practices/
[6] https://arxiv.org/html/2209.01183v3
[7] https://www.rcrwireless.com/20201012/5g/what-will-the-fole-of-signal-reepeaters-and-boosters--t-in-5g-networks
[8] https://www.researchgate.net/publication/329034021_survey_of_cellular_signal_booster
[9] https://www.fierce-network.com/tech/repeater-technology-poised-5g-6g-overhaul