Tepi Galaxy S25, seperti model Samsung terbaru lainnya, fitur laju refresh dinamis yang dapat beralih di antara frekuensi yang berbeda, termasuk hingga 120Hz. Tingkat refresh yang tinggi ini memberikan pengalaman pengguna yang lebih halus, terutama selama pengguliran dan bermain game, dengan menampilkan lebih banyak bingkai per detik dibandingkan dengan tingkat 60Hz standar. Namun, kinerja yang ditingkatkan ini datang dengan biaya peningkatan konsumsi baterai.
Dampak pada masa pakai baterai
1. Peningkatan konsumsi daya: Tingkat refresh yang lebih tinggi membutuhkan tampilan dan komponen lainnya, seperti GPU, untuk bekerja lebih keras. Ini menghasilkan peningkatan konsumsi daya, yang dapat menyebabkan masa pakai baterai yang lebih pendek. Misalnya, dalam seri Galaxy S20, beralih dari 60Hz ke 120Hz menghasilkan penurunan masa pakai baterai hingga 36%[1] [2].
2. Adaptive Refresh Rate: Perangkat Samsung modern, termasuk seri Galaxy S25, gunakan fitur tingkat refresh adaptif. Teknologi ini secara dinamis menyesuaikan laju refresh berdasarkan konten yang ditampilkan, menguranginya menjadi serendah 1Hz untuk gambar statis dan meningkatkannya menjadi 120Hz untuk konten dinamis seperti game atau video. Pendekatan adaptif ini membantu mengurangi dampak pada masa pakai baterai dengan mengoptimalkan penggunaan daya sesuai dengan aktivitas pengguna [3] [7].
3. Perbandingan Masa Masa Baterai: Sementara data spesifik untuk Galaxy S25 Edge tidak dirinci dalam informasi yang tersedia, Galaxy S25 Ultra, yang kemungkinan berbagi teknologi tampilan yang serupa, menunjukkan masa pakai baterai yang mengesankan saat menggunakan mode adaptif. Namun, mengatur laju refresh ke 60Hz yang tetap selanjutnya dapat memperpanjang masa pakai baterai sekitar 15% dibandingkan dengan mode adaptif [6].
Kinerja menyeimbangkan dan masa pakai baterai
- Preferensi Pengguna: Pilihan antara menggunakan tingkat refresh yang lebih tinggi seperti 120Hz atau bertahan dengan 60Hz sangat tergantung pada preferensi pribadi. Jika visual yang halus dan responsif sangat penting, mode 120Hz bermanfaat, meskipun dampaknya pada masa pakai baterai. Untuk pengguna yang memprioritaskan masa pakai baterai yang lebih lama, terutama pada hari -hari yang sibuk, mode 60Hz lebih cocok.
- Teknologi Adaptif: Fitur tingkat refresh adaptif di smartphone modern membantu menyeimbangkan kinerja dan efisiensi daya. Ini memastikan bahwa tingkat refresh yang lebih tinggi hanya digunakan bila perlu, meminimalkan konsumsi daya yang tidak perlu dan memperpanjang masa pakai baterai.
Singkatnya, sementara laju penyegaran 120Hz di Galaxy S25 Edge meningkatkan pengalaman pengguna, itu memang datang dengan potensi penurunan masa pakai baterai. Namun, teknologi tingkat refresh adaptif membantu mengurangi dampak ini dengan secara dinamis menyesuaikan laju refresh berdasarkan penggunaan, memberikan keseimbangan antara kinerja dan efisiensi baterai.
Kutipan:
[1] https://www.phonearena.com/news/120hz-vs-60hz-battery-life-comparison-samsung-galaxy-s20-ultra-plus_id122967
[2] https://www.androidcentral.com/why-does-high-refresh-rate-display-use-more-battery
[3] https://www.digitaltrends.com/mobile/does-the-galaxy-s25-have-a-120hz-display/
[4] https://www.anandtech.com/show/15603/the-samsung-galaxy-s20-s20-ultra-exynos-snapdragon-review-megalomania-devices/11
[5] https://www.reddit.com/r/oneui/comments/x2wyxa/does_adaptive_refresh_rate_make_a_big_difference/
[6] https://www.tomsguide.com/phones/samsung-fones/samsung-galaxy-s25-ultra-batery-life-tested-theres-good-and-bad-news
[7] https://www.visermark.com/post/screen-refresh-rate-and-its-impact-on-smartphone-battery-life-and-kinerja
[8] https://xdaforums.com/t/test-s21-ultra-exynos-battery-consumption-of-different-refresh-rates-and-resolutions.4249925/
[9] https://eu.community.samsung.com/t5/galaxy-a-series/refreshesh--rate/td-p/9779341