Berdasarkan hasil penelusuran, Pajak Minimum Alternatif (AMT) perusahaan dapat berdampak pada biaya modal bagi perusahaan melalui beberapa cara utama:
1. Peningkatan biaya modal untuk perusahaan yang tunduk pada AMT untuk sementara waktu:
- Perhitungan menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan investasi pada peralatan sementara tunduk pada AMT umumnya menghadapi biaya modal yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang tidak tunduk pada AMT. [3]
- Hal ini karena AMT mengurangi nilai pengurangan dan kredit pajak yang sebaliknya akan menurunkan kewajiban pajak dan biaya modal perusahaan.
2. Ketidakpastian seputar kewajiban AMT di masa depan:
- Sifat ketidakpastian dari eksposur perusahaan terhadap AMT di masa depan membuat sulit untuk menangkap dampak terhadap perilaku investasi dan pendanaan melalui analisis deterministik murni. [2]
- Ketidakpastian seputar kewajiban AMT di masa depan juga dapat meningkatkan biaya modal perusahaan, karena menimbulkan risiko dan kompleksitas tambahan.
3. Dampak waktu kredit AMT:
- Perusahaan yang membayar AMT dapat mengklaim kredit untuk mengimbangi kewajiban pajak reguler di masa depan. Namun, keterlambatan dalam menggunakan kredit ini merupakan biaya bagi perusahaan dalam hal hilangnya pendapatan atas dana tersebut. [3]
- Semakin lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengklaim kredit AMT-nya, semakin besar dampak waktu tersebut yang dapat meningkatkan biaya modal efektifnya.
4. Potensi distorsi dalam keputusan investasi dan pendanaan:
- AMT dapat mempengaruhi tarif pajak menurut undang-undang yang berlaku terhadap pengurangan penyusutan yang terkait dengan investasi sebelumnya, sehingga tidak lagi tepat untuk mempertimbangkan tarif pajak menurut undang-undang yang konstan ketika mengukur tarif pajak efektif marjinal. [2]
- Hal ini dapat menyebabkan perusahaan mengubah keputusan investasi dan pendanaan mereka sebagai respons terhadap AMT, yang selanjutnya berdampak pada biaya modal mereka.
Singkatnya, AMT korporasi dapat meningkatkan biaya modal bagi perusahaan melalui pengurangan manfaat pajak, ketidakpastian mengenai kewajiban masa depan, dampak waktu pemberian kredit AMT, dan potensi distorsi terhadap keputusan investasi dan pendanaan. Hal ini dapat menciptakan inefisiensi dan mempersulit analisis tarif pajak efektif marjinal.
Kutipan:[1] https://www.bdo.com/insights/tax/what-the-new-corporate-amt-means-for-your-business
[2] https://home.treasury.gov/system/files/131/Report-Compendium-1987-Part9.pdf
[3] https://www.urban.org/sites/default/files/publication/71011/1000515-alternative-minimum-tax-corporate.pdf
[4] https://kpmg.com/us/en/frv/reference-library/2022/corporate-amt-implications-ifrs-accounting-standards.html
[5] https://repository.law.umich.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1046&context=articles