Pernapasan memang dapat dikombinasikan secara efektif dengan terapi lain untuk meningkatkan hasil kesehatan mental. Berbagai penelitian dan pendapat ahli menyoroti manfaat mengintegrasikan pernapasan dengan pendekatan terapi tradisional, seperti psikoterapi dan terapi perilaku kognitif (CBT).
Manfaat Menggabungkan Pernafasan dengan Terapi Lain
1. Peningkatan Hasil Kesehatan Mental: Penelitian menunjukkan bahwa latihan pernapasan dapat memperbaiki gejala kecemasan, depresi, dan trauma bila digunakan bersamaan dengan terapi konvensional. Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa menggabungkan CBT dengan latihan pernapasan lambat menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam variabilitas detak jantung (HRV) dan gejala depresi dibandingkan dengan CBT saja[2][7].
2. Pendekatan Perawatan Holistik: Banyak praktisi menganjurkan pendekatan holistik terhadap perawatan kesehatan mental yang mencakup latihan pernapasan sebagai terapi pelengkap. Metode ini memungkinkan rencana perawatan yang lebih personal, menjawab kebutuhan unik individu yang berjuang dengan masalah kesehatan mental[1][4].
3. Pengurangan Stres: Teknik pernapasan telah terbukti efektif mengurangi tingkat stres. Sebuah meta-analisis mengungkapkan bahwa intervensi pernapasan secara signifikan menurunkan stres, kecemasan, dan depresi yang dilaporkan sendiri dibandingkan dengan kondisi kontrol non-pernapasan [4] [5]. Hal ini menjadikannya tambahan yang berharga untuk praktik terapeutik yang ditujukan untuk manajemen stres.
4. Peningkatan Respons Fisiologis: Mengintegrasikan latihan pernapasan dengan terapi seperti biofeedback HRV telah menunjukkan peningkatan dalam penanda fisiologis yang terkait dengan stres dan kesehatan mental. Misalnya, klien yang menggunakan biofeedback HRV bersamaan dengan teknik pernapasan menunjukkan peningkatan HRV dan penurunan gejala kecemasan [6] [7].
5. Dukungan untuk Pemulihan Kecanduan: Pernapasan sering kali disertakan dalam rencana perawatan untuk pemulihan kecanduan. Ini membantu klien mengelola keinginan mengidam dan tantangan emosional pasca rehabilitasi dengan mempromosikan relaksasi dan regulasi emosional [3] [6].
Jenis Pernapasan yang Digunakan dalam Terapi
- Pernapasan Terhubung Sadar: Teknik ini sering digunakan dalam rangkaian terapi untuk mendorong pelepasan dan penyembuhan emosi.
- Pernapasan Diafragma: Biasa digunakan untuk mengurangi stres dan meningkatkan fungsi pernapasan, dapat diintegrasikan ke dalam berbagai modalitas terapi.
- Pernapasan Holotropik: Metode ini dirancang untuk penyembuhan emosional yang mendalam dan biasanya difasilitasi oleh para profesional terlatih[3][8].
Kesimpulan
Singkatnya, menggabungkan pernapasan dengan intervensi terapeutik lainnya dapat meningkatkan hasil kesehatan mental, manajemen stres yang lebih baik, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Penting bagi individu yang mempertimbangkan pendekatan ini untuk bekerja sama dengan profesional berkualifikasi yang dapat menyesuaikan integrasi terapi ini dengan kebutuhan spesifik mereka.
Kutipan:[1] https://apn.com/resources/breathwork-mental-health/
[2] https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7917055/
[3] https://delamere.com/blog/types-of-breathwork
[4] https://www.nature.com/articles/s41598-022-27247-y
[5] https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10962303/
[6] https://www.mdpi.com/2076-3425/13/2/256
[7] https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26404039/
[8] https://www.researchgate.net/profile/Babatunde-Aideyan/publication/338569215_A_Practitioner's_Guide_to_Breathwork_in_Clinical_Men tal_Health_Counselling/links/5eecf9ab299bf1faac643722/A-Praktisi-Panduan-untuk-Pernapasan-dalam-Konseling-Kesehatan-Mental-Klinis.pdf