Alexa menggunakan beberapa teknologi untuk menganalisis dan menanggapi emosi pengguna, meskipun tidak dirancang secara khusus sebagai sistem AI kecerdasan emosional. Berikut adalah beberapa teknologi utama yang terlibat:
1. Analisis Suara: Tim Alexa sedang berupaya menganalisis suara suara pengguna untuk mengenali suasana hati atau keadaan emosional mereka. Ini melibatkan mendeteksi perubahan dalam nada, volume, dan nada untuk menyimpulkan emosi seperti kebahagiaan, kemarahan, atau kesedihan [1] [9]. Perusahaan telah mengajukan paten untuk teknologi yang dapat memantau emosi pengguna dengan menganalisis pitch dan volume perintah speaker [9].
2. Informasi akustik dan leksikal: Amazon sedang mengembangkan sistem untuk deteksi sentimen yang menggunakan informasi akustik (seperti nada dan volume) dan informasi leksikal (kata -kata aktual yang diucapkan) untuk menentukan sentimen ucapan. Teknologi ini dapat digunakan untuk mempersonalisasikan tanggapan berdasarkan keadaan emosi pengguna [4].
3. Teknologi Text-to-Speech (NTTS): Alexa menggunakan NTT untuk memungkinkan lebih banyak pidato yang terdengar alami. Pengembang dapat memprogram Alexa untuk merespons dengan emosi seperti kebahagiaan atau empati menggunakan tag SSML tertentu. Misalnya, Alexa dapat merespons dengan nada bersemangat ketika pengguna memenangkan permainan atau dengan nada yang kecewa ketika tim favorit mereka kalah [10].
4. Gadget Pengenalan Emosi: Amazon telah menguji perangkat yang dapat dikenakan, dengan nama sandi Dylan, yang mengenali emosi manusia melalui suara dan mikrofon. Perangkat ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi dengan orang lain dengan mendeteksi keadaan emosi [7].
5. Kolaborasi dengan Perusahaan Deteksi Emosi: Amazon telah tertarik untuk mengintegrasikan teknologi dari perusahaan seperti Offictiva, yang menganalisis pidato untuk emosi seperti tawa, kemarahan, dan gairah. Teknologi Offictiva dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang ekspresi emosional manusia dengan menganalisis paralinguistik, nada, kenyaringan, tempo, dan kualitas suara [1] [7].
Teknologi ini adalah bagian dari upaya Amazon yang lebih luas untuk meningkatkan kemampuan Alexa untuk memahami dan menanggapi pengguna secara lebih empatik, berpotensi mengarah pada interaksi yang lebih personal dan menarik.
Kutipan:[1] https://ventureBeat.com/ai/amazons-alexa-wants-to-learn-more-about-your-feelings/
[2] https://www.researchgate.net/publication/388890260_beyond_voice_recognition_integrating_alexa's_emotional_intelligence_ dan_chatgpt's_language_processing_for_efl_learnners'_development_and_anxiety_reduction _-_ a_comparative_analysis/download
[3] https://www.mdpi.com/2071-1050/16/7/2721
[4] https://www.thedailyupside.com/technology/big-tech/patent-drop-watch-your-tone-around-alexa/
[5] https://www.nytimes.com/2025/02/26/technology/amazon-alexa-plus-generative-ai.html
[6] https://www.amazon.science/latest-news/the-engineering-behind-alexas-contextual-peech-cognition
[7] https://voicebot.ai/2019/05/28/amazon-testing-emotion-recognition-gadget/
[8] https://www.linkedin.com/pulse/amazons-ai-roBoot-how-nlu-enhancements-shaping-alexas-tony-carlin-nulze
[9] https://www.theatlantic.com/technology/archive/2018/10/alexa-emotion-detection-ai-surveillance/572884/
[10] https://developer.amazon.com/en-us/blogs/alexa/alexa-skills-kit/2019/11/new-alexa-emotions-and-speaking-styles
[11] https://www.technologyreview.com/2016/06/13/159665/amazon-working-on-making-alexa-recognize-your-emotions/